Monday, 28 December 2015

Malam pun kian berkabut tebal hitam nan kelam
mengurai dalam rinai rintik-rintik hujan
dingin menembus menusuk relung kalbu
Adakah bahagia dalam gelapnya malam
ketika setitik cahaya berlomba di gulitanya malam
Sementara semilir angin di senja itu
telah benar-benar membawamu berlalu
teriak dan sapaku pun tak lagi menahan langkahmu
mengejar bayang-bayangmu seperti tak kuasa lagi kulaku
hingga di penghujung waktu aku tertimpuk batu
biru dan membeku

***

0 komentar:

Post a Comment