Sunday, 13 December 2015

“Anak-anak meriah lho, pestanya. Gak ada yang mendampingi!" Tiba-tiba suara memecahkan kesunyian di ruang ini. Sunyi bukan karena tidak ada orang. Banyak orang malah. Orang-orang di sini terlihat asyik dengan diri sendiri. Duduk diam di depan meja. Matanya menatap tajam pada layar kaca di meja depannya. Layar monitor komputer PC tentunya. Bukan sedang mengerjakan administrasi mengajar, melainkan asyik membuka-buka halaman FB. Sebuah situs jejaring sosial yang sedang jadi trand di saat sekarang ini. Dari anak-anak sampai yang tua, dari desa sampai perkotaan banyak dari mereka yang sudah kenal dengan situs FB ini.Orang-orang di sini sedang asyik mengupdate status, kemudian memberi komentar atas status teman, atau berkomentar balik atas komentar teman tentang status yang ditulisnya. Sebagian lagi asyik dengan ikan-ikannya, membersihkan kolam, memberi makan sampai menjual kemudian membeli ikan lagi. Jangan berpikir ikan beneran. Ikan-ikan itu hanyalah ikan maya yang didapatnya dari sebuah permainan. Biasa disebut happy aquarium. Membaca namanya saja, permainan ini tentunya menyenangkan dan mengasyikkan. Siapa yang memainkannya ditanggung pasti happy.
Dari pintu belakang kembali BB berjalan cepat menuju pintu depan. Terlihat matanya melirik ke arahku dan beberapa teman yang duduk-duduk di tengah ruangan ini. Matanya menatap dalam seolah tak hendak melupakan apa yang dilihatnya itu. Kemudian merekamnya masuk ke dalam otak dan dijadikannya real file yang mungkin nanti akan digunakannya saat waktu pengadilan tiba. Oh ya, terhadapnya aku lebih senang menyebutnya BB, sebab tak mungkin bagiku untuk menyebutnya secara lugas. Tak ada keberanian dalam diriku untuk menyebutnya dengan lugas tanpa tedeng aling-aling. Istilah BB sengaja aku pinjam dari teman-teman yang lebih awal menyebutnya begitu. Aku sendiri belum paham benar dengan maksud BB di sini. Apakah itu kependekan dari big boss? atau menyebut produk HP Black Barry? Sebuah produk Hp yang saat ini sedang banyak digandrungi oleh orang banyak, karena kecanggihannya dan kelengkapan fiturnya. Ataukah BB di sini yang dimaksudkan adalah pertautan antara kedua konsep di atas? Entah metonimia entah apa namanya, bodo amat. Aku tak tahu banyak. Aku tak tertarik menganalisisnya lebih jauh. Yang aku tahu BB yang ini lain dari pada BB yang sudah-sudah.
"Bu Anu ke mana?" kembali suara terdengar keras. Tak jelas kepada siapa pertanyaan itu dimaksudkan. Aku dan beberapa teman cuma bengong dan saling memandang. Tak sepatah katapun keluar dari mulut kami. Tak ada respon atas pertanyaan itu. Gak perlu direspon pertanyaan itu, bisikku kepada teman-teman lewat sinyal mataku. Untung teman-teman tanggap akan sinyal itu sehingga tak satupun yang menanggapi pertanyaan itu. Sampai akhirnya BB pun berlalu terkesan terburu-buru.
Waktu tepat tengah siang. Di luar sana, hingar bingar suasana pesta telah terhenti. Alunan musik yang sedari tadi silih berganti tak terdengar lagi. Pendopo telah menjadi sepi. Kerumunan anak-anak satu persatu pergi. Giliran para pesuruh yang menjadi sibuk, beres-beres dan bersih-bersih. Para pesuruh bekerja seperti robot-robot, terkesan kaku dan setengah hati. Di bawah kendali peluit dan komando BB. Di ruangan lain, aku dan beberapa teman tak lagi asyik dengan FB-nya. Kami duduk-duduk saja, sekedar menunggu waktu. Di depan sana BB seperti terpaku. Diam dan kaku. Di matanya sinar kesal terpancar. Mungkin kesal pada kami. Pada kami yang hari ini tampak apatis dan tak mau tahu dengan pesta itu.
***


0 komentar:

Post a Comment