“Anak-anak
meriah lho, pestanya. Gak ada yang mendampingi!" Tiba-tiba suara
memecahkan kesunyian di ruang ini. Sunyi bukan karena tidak ada orang. Banyak
orang malah. Orang-orang di sini terlihat asyik dengan diri sendiri. Duduk diam
di depan meja. Matanya menatap tajam pada layar kaca di meja depannya. Layar
monitor komputer PC tentunya. Bukan sedang mengerjakan administrasi mengajar,
melainkan asyik membuka-buka halaman FB. Sebuah situs jejaring sosial yang
sedang jadi trand di saat sekarang ini. Dari anak-anak sampai yang tua, dari
desa sampai perkotaan banyak dari mereka yang sudah kenal dengan situs FB
ini.Orang-orang di sini sedang asyik mengupdate status, kemudian memberi
komentar atas status teman, atau berkomentar balik atas komentar teman tentang
status yang ditulisnya. Sebagian lagi asyik dengan ikan-ikannya, membersihkan
kolam, memberi makan sampai menjual kemudian membeli ikan lagi. Jangan berpikir
ikan beneran. Ikan-ikan itu hanyalah ikan maya yang didapatnya dari sebuah permainan.
Biasa disebut happy aquarium. Membaca namanya saja, permainan ini tentunya
menyenangkan dan mengasyikkan. Siapa yang memainkannya ditanggung pasti happy.
Dari
pintu belakang kembali BB berjalan cepat menuju pintu depan. Terlihat matanya
melirik ke arahku dan beberapa teman yang duduk-duduk di tengah ruangan ini.
Matanya menatap dalam seolah tak hendak melupakan apa yang dilihatnya itu.
Kemudian merekamnya masuk ke dalam otak dan dijadikannya real file yang mungkin
nanti akan digunakannya saat waktu pengadilan tiba. Oh ya, terhadapnya aku
lebih senang menyebutnya BB, sebab tak mungkin bagiku untuk menyebutnya secara
lugas. Tak ada keberanian dalam diriku untuk menyebutnya dengan lugas tanpa
tedeng aling-aling. Istilah BB sengaja aku pinjam dari teman-teman yang lebih
awal menyebutnya begitu. Aku sendiri belum paham benar dengan maksud BB di
sini. Apakah itu kependekan dari big boss? atau menyebut produk HP Black Barry?
Sebuah produk Hp yang saat ini sedang banyak digandrungi oleh orang banyak,
karena kecanggihannya dan kelengkapan fiturnya. Ataukah BB di sini yang
dimaksudkan adalah pertautan antara kedua konsep di atas? Entah metonimia entah
apa namanya, bodo amat. Aku tak tahu banyak. Aku tak tertarik menganalisisnya
lebih jauh. Yang aku tahu BB yang ini lain dari pada BB yang sudah-sudah.
"Bu
Anu ke mana?" kembali suara terdengar keras. Tak jelas kepada siapa
pertanyaan itu dimaksudkan. Aku dan beberapa teman cuma bengong dan saling
memandang. Tak sepatah katapun keluar dari mulut kami. Tak ada respon atas
pertanyaan itu. Gak perlu direspon pertanyaan itu, bisikku kepada teman-teman
lewat sinyal mataku. Untung teman-teman tanggap akan sinyal itu sehingga tak
satupun yang menanggapi pertanyaan itu. Sampai akhirnya BB pun berlalu terkesan
terburu-buru.
Waktu
tepat tengah siang. Di luar sana, hingar bingar suasana pesta telah terhenti.
Alunan musik yang sedari tadi silih berganti tak terdengar lagi. Pendopo telah
menjadi sepi. Kerumunan anak-anak satu persatu pergi. Giliran para pesuruh yang
menjadi sibuk, beres-beres dan bersih-bersih. Para pesuruh bekerja seperti
robot-robot, terkesan kaku dan setengah hati. Di bawah kendali peluit dan
komando BB. Di ruangan lain, aku dan beberapa teman tak lagi asyik dengan
FB-nya. Kami duduk-duduk saja, sekedar menunggu waktu. Di depan sana BB seperti
terpaku. Diam dan kaku. Di matanya sinar kesal terpancar. Mungkin kesal pada
kami. Pada kami yang hari ini tampak apatis dan tak mau tahu dengan pesta itu.
***
0 komentar:
Post a Comment