Sunday, 20 December 2015

Di matamu
aku hanyalah abu yang mendebu
lalu satu-satu kau sapu berlalu
mana mau debu membatu
membeku di sudut kalbu

Tapi,
meski itu hanya debu
debu itu adalah abu dan biru
tentu itu debu
tiada malu atau pun jemu
senantiasa kan bertamu dan menunggu
sampai di suatu waktu
bila kita bersatu

Tapi,
Mana mau kau tahu
bila debu itu aku
yang merindumu

***






0 komentar:

Post a Comment