Lembar
Komunikasi Bahasa dan Sastra Indonesia
SMA Stella Duce
2 Yogyakarta
Jl. Dr. Sutomo
16 Yogyakarta
Disusun oleh
Agustinus Suyoto, S.Pd
UNGKAPAN
Ungkapan adalah kata atau kelompok kaya yang
memiliki makna kiasan, konotatif, simbolis.
Contoh :
1. Perusahaan itu gulung tikar
karena krisis ekonomi yang berkepanjangan.
2. Paijo selalu menjadi kambing
hitam di kelasnya.
3. Lelaki setengah baya itu
ternyata mata keranjang.
PERIBAHASA
Peribahasa adalah satuan gramatikal (bisa frase,
klausa, atau kalimat) yang memiliki bentuk dan makna tetap.
Contoh :
1. Bagai air di daun talas.
2. Seperti anak ayam kehilangan
induknya.
3. Lain ladang lain belalang,
lain lubuk lain ikannya.
MAJAS
Majas atau gaya bahasa adalah bahasa kias yang
digunakan untuk mempertajam kamsud.
A. Majas perbandingan
- Personifikasi, yaitu majas yang membandingkan benda yang tidak bernyawa seolah-olah dapat bertindak seperti manusia.
Contoh :
a. Bulan menangis menyaksikan
manusia saling bunuh.
b. Daun-daun memuji angin yang
telah menyapanya.
- Metafora, yaitu membandingkan dua hal/benda tanpa menggunakan kata penghubung.
Contoh :
a. Bumi itu perempuan jalang.
b. Tuhan adal;ah warga negara
yang paling modern.
- Simile/Perumpamaan, yaitu membandingkan dua hal/benda dengan menggunakan kata penghubung.
Contoh :
a. Wajahnya bagai bola api.
b. Tatapannya laksana matahari.
c. Seperti angin aku melayang
kian kemari.
- Alegori, membandingkan hal/benda secara berkelanjutan membentuk sebuah cerita.
Contoh :
Perjalanan hidup manusia
seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit
ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya
berhenti ketika bertemu dengan laut.
B. Majas pertentangan
- Hiperbola, mempertentangkan secara berlebih-lebihan.
Contoh :
a. Saya telah berusaha setengah
mati menyelesaikan soal itu.
b. Kekayaannya selangit.
- Litotes, mempertentangkaan dengan merendahkan diri.
Contoh :
a. Kalau sempat mampirlah ke
gubukku.
b. Ah, saya ini khan cuma
kacung.
- Ironi, mempertentangkan yang bertujuan menyindir dengan menyampaikan sesuatu yang bertentangan dengan fakta yang sebenarnya.
Contoh :
a. Hebat betul, pertanyaan
semudah itu tidak bisa kaujawab.
b. Rajin betul, jam sepuluh
baru datang!
- Oksimoron, mempertentangkan secara berlawanan bagian demi bagian.
Contoh :
a. Kekalahan adalah kemenangan
yang tertunda.
b. Kesedihan adalah awal
kebahagiaan.
C. Majas pertautan
- Metonimia, menghubungkan ciri benda satu dengan benda lain yang disebutkan.
Contoh :
a. Kakakku sedang membaca
Pramudya Ananta Toer.
b. Belikan aku gudang garam
filter.
- Sinekdoke, mernyebut sebagian untuk keseluruhan (pars pro toto) atau keseluruhan untuk sebagian (totum pro part).
Contoh :
a. SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
berhasil masuk final pertandingan basket.
b. Roda duanya mogok.
- Alusio, mempertautkan hal dengan peribahasa.
Contoh :
a. Kalau kita menggunakan
sebaiknya hemat jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang.
b. Sebaiknya kita menggunakan
ilmu padi dalam kehidupan kita, semakin berisi semakin tunduk.
- Inversi, mengubah susunan kalimat.
Contoh :
a. Hancurlah hatinya
menyaksikan kekasihnya berpaling ke lelaki lain.
b. Merahlah mukanya mendengar
caci maki sahabat karibnya.
D. Majas perulangan
- Aliterasi, mengulang bunyi konsonan yang sama.
Contoh :
a. Malam kelam suram hatiku
semakin muram.
b. Gadis manis menangis hatinya
teriris iris.
- Antanaklaris, memgulang kata yang sama dengan arti yang berbeda.
Contoh :
a. Buah hatinya menjadi buah
bibir tetangganya.
b. Hatinya memintanya
berhati-hati.
- Repetisi, mengulang-ulang kata, frase, atau klausa yang dipentingkan.
Contoh :
a. Di Stella Duce 2 Yogyakarta
ia mulai meraih prestasi, di Stella Duce 2 Yogyakarta ia menemukan tambatan
hati, di Stella Duce 2 Yogyakarta pula ia menunggu hari tuanya.
b. Tidak ada kata lain selain
berjuang, berjuang, dan terus berjuang.
- Paralelisme, mengulang ungkapan yang sama dengan tujuan memperkuat nuansa makna.
Contoh :
a. Sunyi itu duka, sunyi itu
kudus, sunyi itu lupa, sunyi itu mati.
b. Hidup adalah perjuangan,
hidup adalah persaingan, hidup adalah kesia-siaan.
0 komentar:
Post a Comment