Saturday 4 May 2013

Tim Tarki 2A vs Tim Stema
Tim Futsal Putra Tarakanita A yang dimotori Cristian Vieri menelan kekalahan pahit melalui drama adu pinalti dengan skoor tipis 3-4 atas Tim Stella Maries, di putaran pertama pertandingan ajang Tarakanita 2 Cup 2013 yang digelar Jumat, 2 Mei kemarin.

Dalam pertandingan putaran pertama kemarin Tim Putra Tarki 2A yang dimotori Cristian Vieri sebagai kapten tim diperkuat oleh starter unggulan Bagas, Davin Enrico, Giofandi, dan kiper Leonardo Pang dan sejumlah pemain cadangan.

Membuka permainan babak pertama, Tim Tarakanita 2A telah terlebih dahulu menyarangkan satu gol ke gawang lawan melalui tendangan kaki Davin Enrico memanfaatkan umpan matang bola dari kaki Bagas tepat di muka gawang lawan sehingga skoor menjadi 1-0 untuk keunggulan Tim Tarakanita. Selang 10 menit kemudian, Cristian Vieri berhasil menambah kemenangan menjadi 2-0 setelah menyelesaikan tendangan dari tengah lapangan. Kedudukan bertahan 2-0 sampai berakhirnya babak pertama.

Tertinggal 2-0 di babak pertama, Tim Stella Maris tidak surut semangat. Mereka semakin genjar melakukan tekanan-tekanan di daerah gawang Tarakanita 2A. Kegigihan Tim Stella Maris membuahkan hasil dan mampu memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 setelah upaya penyelamatan atas tendangan sudut dari sisi gawang Tarakanita 2 gagal diantisipasi oleh Cristian Vieri dan nyelonong masuk ke gawang sendiri. Kedudukan 1-2 membuat Tim Stella Maries semakin percaya diri. Sementara kecolongan 1 gol bagi Tim Tarakanita tampaknya membuat nyali pemain menjadi kurang kontrol. Akibatnya momen ini dimanfaatkan oleh Tim Stella untuk meningkatkan gempuran ke gawang Tarki. Lagi-lagi kegigihan Tim Stella Maris membuahkan hasil setelah memanfaatkan kemelut di gawang Tarki dan menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Kedudukan 2-2 bertahan sampai peluit panjang babak kedua dibunyikan.

Kedudukan imbang 2-2 memaksa pertandingan dilanjutkan dengan drama adu pinalti. Dalam adu pinalti ini, Tim Tarakanita 2A menurunkan tiga penendang pilihan, yaitu: Bagas, Cris Sebastian dan Cristian Vieri. Tampil  Bagas sebagai eksekutor pinalti  pertama dan sukses menyarangkan gol. Namun keberhasilan Bagas ini tidak diikuti oleh kedua eksekutor pinalti yang lainnya, yang keduanya gagal menyarangkan bola ke gawang. Sementara ketiga eksekoutor pinalti Tim Stella Maris berhasil menyarangkan bola ke gawang Tarki dan menaklukkan Tim tarki dengan skoor akhir 4-3 untuk kemenangan Tim Stella Maris.

****

Futsal Putri Tarakanita
Tim Futsaal Putri Tarakanita 2 melenggang ke babak final kejuaraan Tarakanita 2 Cup 2013 setelah  berhasil menaklukkan Tim Putri Ricci dengan skoor 6-1. Dua menit babak pertama setelah peluit dibunyikan, Basia Putri membuka kemenangan melalui tendangan kerasnya memanfaatkan tendangan bebas pertama yang didapatnya.

Mengungguli Tim lawan 1-0, Tim Putri Tarki semakin bersemangat dan percaya diri. tempo permainan pun meningkat. Tidak lama kemudian, memanfaatkan tendangan sudut pertama melalui kaki Basia Putri, Jenifer Lai berhasil menyarangkan bola ke mulut gawang lawan, menambah skoor menjadi 2-0. Keduduka 2-0 tidak berlangsung lama karena selang 2 menit kemudian Metta devi menambah kemenangan menjadi 3-0 setelah memanfaatkan kemelut yang terjadi di mulut gawang lawan.

Menjelang peluit babak pertama dibunyikan, tim Ricci mengukir satu gol memperkecil ketertinggalan menjadi 1-3 setelah memanfaatkan bebas pertamanya di babak pertama. kedudukan 3-1 bertahan sampai dengan peluit babak pertama dibunyikan.

Memasuki permainan babak kedua, Tim Putri Tarki tidak mengurangi tempo permainan. Dengan tempo permainan yNg cepat di babak kedua ini Tim Putri Tarki berhasil menambah tiga gol, dua gol disumbangkan oleh tendangan Jenifer Lai dan satu gol disumbangkan oleh Basia putri. Kedudukan 6-1 bertahan sampai peluit panjang babak kedua di bunyikan. Dengan kemenangan telaknya ini, Tim Putri Tarki 2 yang dimotori Basia Butri sebagai kapten tim dipastikan melenggang ke babak selanjutnya.
Futsal Ricci, dengan kekalahan tipis 5-6.

Dengan kekalahannya di dalam pertandingan perdana ini kedua Tim Putra praktis gugur dan tidak melaju ke babak selanjutnya. Menurut komentar pelatih, kekalahan yang dialami kedua Tim Putra ini lebih disebabkan karena pemain tim terkesan kurang disiplin dan taat terhadap intruksi dan arahan pelatih. Semoga kekalahan yang dialami ini akan menjadi pelajaran berharga di even-even berikutnya. Bahwa ketaatan, kedisiplinan dan kekompakan adalah modal utama dalam bermain Tim. Semoga....!

Thursday 2 May 2013

Basket
Kamis, 02 Mei 2013. Bertepatan dengan Hari Pendidikan nasional tanggal 2 Mei 2013 pukul 08.00 WIB di lapangan olah raga SMP Tarakanita 2 telah dengan resmi dibuka Tarakanita 2 Cup tahun 2013. Acara pembukaan diawali doa pembukaan kemudian berlanjut sambutan Kepala Sekolah. Dalam sambutannya, Kepala sekolah menegaskan kembali maksud dan tujuan diselenggarakan even tersebut tidak lain demi memupuk hubungan baik antarpelajar SMP di wilayah Jakarta Utara pada khususnya dan Wilayah-wilayah lainnya pada uMumnya.

Tidak seperti even Tarakanita 2 Cup sebelumnya yang diselenggarakan setiap awal tahun tepatnya di bulan Janari, Tarakanita 2 Cup kali ini mengalami penundaan beberapa bulan dikarenakan musibah banjir yang melanda sekolah pada awal tahun ini. Tentu keadaan yang memaksa dihadapi oleh segenap panitia pelaksana Tarki Cup tahun ini, namun berkat kerja keras yang tak kenal menyerah akhirnya Panitia mendapatkan dana demi pelaksanaan even tersebut.

Meski terbilng mendesak dan berpacu dengan waktu, dalam even Tarki Cup cukup mengundang animo pesrta darii sekolah lain. Tercatat sebanyak 36 enam sekolah SMP dan SD berpartisipasi di even ini. Mereka mengirimkan tim untuk mengikuti dua cabang olah raga yang dipertandingkan di Tarakanita 2 Cup tahun ini. Dua cabang tersebut adalah, futsaal dan basket, masing-masing meliputi putra dan putri. Mereka saling berlaga di masing-masing cabang untuk memperebutkan piala kejuaraan 1, 2, dan 3. selain piala kejuaraan panitia juga memberikan hadiah berupa uang pembinaan untuk masing-masing pemenang.

Tarakanita 2 Cup tahun 2013 ini menurut rencana akan diselenggarakan selama 10 hari berturut-turut terhitung tanggal 2 s/d 10 Mei mendatang. Acara ini terselenggara tentu berkat kerja sama berbagai pihak terutama penyelenggara stand bazar yang digelar di sekitar arena pertandingan. Stand-stand tersebut menyajikan berbagai makanan ringan dan minuman ringan dengan harga yang relatif murah dan sangat bervariatif.

Selesai acara pembukaan yang ditandai dengan penyerahan bola pertandigan dari Kepala Sekolah ke prwakilan wasit, acara pun dimulai denganmenggelar serangkaian pertandingan. Pertandingan pertama diawali dengan pertandingan basket putra dari SMP IPK Pluit dengan SMP Stella Maris. Hari pertama Tarakanita 2 Cup ini menjadualkan 9 partai pertandingan yang ditargetkan selesai jam 17.00 WIB sore nanti.

Wednesday 1 May 2013

Bagai sambaran petir di siang bolong, kudengar berita dari seorang teman tentang kematian Romo Loogman. Romo yang di seputaran Purworejo dikenal sebagai perintis dalam pengobatan alternatif radiesthetik medik. Suatu teknik pengobatan yang mengandalkan kepekaan pengobatan dalam mendeteksi penyakit dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik. Romo dengan nama lengkap Romo Hendrikus Handoyo Loogman Msc itu telah berpulang ke haribaan Allah.

Selasa 9 Maret 2010. Hari masih pagi. Matahari sedang merangkak memancarkan sinarnya ke penjuru bumi. Tiba-tiba segumpal awan hitam pekat tampak bergelayut di langit tepat di atas RS Panti Rapih Yogyakarta yang letaknya tepat di sisi kiri bundaran UGM Yogyakarta. Langit menjadi hitam pekat. Matahari seperti enggan menampakkan wajahnya. Wajahnya muram murung seperti tak hendak lagi memamerkan kekuatan sinarnya. Matahari membenamkan diri di balik awan hitam. Seperti larut dengan dendang kematian yang sayup-sayup mulai terdengar dari bangsal ICU rumah sakit itu. Di bangsal ICU RS Panti Rapih itu, tepat pukul 08.00 WIB Romo menghembuskan nafas yang penghabisan. Setelah 2 hari berjuang melawan sakit - penyakit yang dideritanya. Oleh dokter Romo didiagnose terkena serangan stroke sebagai akibat komplikasi penyakit hipertensi dan diabetes militus. Berita lain seputar penyebab kematian Romo menyebutkan, Romo menderita kelelahan otot jantung sehingga mengurangi asupan oksigen dalam darah. Kondisi ini menyebabkan melemahnya seluruh fungsi tubuh.

Terlepas dari ikhwal penyebab kematian. Yang jelas kini aku merasa kehilangan atas kepergian Romo. Seorang Romo yang turut ambil bagian dalam kehidupan keluargaku. Terutama aku dan bapakku. Bagiku dan juga bapak, Romo adalah malaikat. Bukan sebagai malaikat pencabut nyawa, melainkan malaikat penyambung nyawa. Itulah sebutan yang pas kuberikan kepada Romo atas jasa-jasa Romo bagi keluargaku. Andai bapak masih hidup, pasti bapak sepaham dengan sebutan itu. Pasti juga air mata duka menetes dari kedua mata bapak sekarang ini. Mungkin juga di alam sana bisa-bisa bapak sedang berduka karenanya.

Samar-samar mulai terbayang di kedua mataku. Bagaimana dulu 14 tahun lalu, ketika penyakit kanker itu menggerogoti tubuh bapakku. Sering kulihat bapak menyeringai menahan sakit ketika kanker mulai menunjukkan keganasannya atas tubuh bapak. Di beberapa rumah sakit telah bapak keluar masuk menjalani perawatan. Sudah berapa juta rupiah keluar untuk itu. Aku tak tahu lagi. Kanker pun tak juga terobati. Terakhir bapak putus asa tak percaya lagi dengan pengobatan medis. Hingga seorang teman bapak menyarankan bapak untuk mencoba berobat ke Romo, yang ketika itu membuka praktiknya di Purworejo. Beberapa kali bapak menjalani pengobatan ala Romo Loogman. Secara perlahan keganasan kanker mulai melemah, kesehatan bapak semakin membaik. Walau tidak sembuh benar, tapi bapak cukup puas. Bapak pun berasa senang, setidak-tidaknya bapak bisa 3 tahun lebih lama berada di tengah-tengah keluarga dari apa yang divoniskan dokter. Ketika itu, di sisa usia bapak, Romo mengembalikan senyum bapak.

Tak cuma itu. Delapan tahun lalu, aku menderita penyakit Tetra Pareshe yaitu penyakit yang disebabkan karena melemahnya/matinya sel-sel tertentu pada jaringan saraf otak sehingga mempengaruhi kerja saraf secara keseluruhan. Penyakit itu membuat tubuhku tak berdaya, aku didera kelumpuhan pada sekujur tubuh. Dari hasil CT scan diketahui ada bagian di otak kiriku yang infark atau lapisan jaringan yang mati karena tidak cukup mendapatkan suplai oksigen dari darah. Infark terjadi akibat benturan benda keras di kepalaku. Sebulan lebih aku menjalani perawatan di rumah sakit. Selanjutnya, sebulan sekali selama setahun lebih aku harus bolak-balik ke rumah sakit untuk menjalani theraphy dan juga kontrol dokter. Padahal setiap kali kontrol sedikitnya satu juta rupiah harus aku keluarkan dari kantongku sendiri. Beruntung lewat seorang teman aku diperkenalkan dengan asisten Romo waktu itu. Lewat asisten Romo itulah aku mendapatkan kemudahan berobat pada Romo. Tak perlu aku jauh-jauh ke Purworejo. Pengobatan cukup dari jarak jauh, tepatnya konsul jarak jauh. Kalau tidak menulis surat ya lewat telepon. Lewat surat atau telepon inilah aku sampaikan tentang penyakitku itu. Kemudian via paket pos aku menerima beberapa jenis jamu herbal. Waktu itu sekali kirim cukup untuk konsumsi dua bulan. Setiap kali jamu habis aku telepon, itu aku lakukan setiap bulan hampir satu tahun lamanya. Berkat jamu-jamu dari Romo dan sesekali tetap mengkonsumsi obat mdis itulah kesehatanku mulai membaik. Aku berhenti mengkonsumsi jamu-jamuan itu beberapa tahun kemudian, ketika aku telah bener-benar sehat seperti sekarang ini. Andai delapan tahun lalu aku tidak diperkenalkan dengan Romo, mungkin aku tak lagi dapat berdiri ataupun berlari-lari seperti sekarang ini.

Rintik-rintik hujan di pagi buta mulai turun setelah semalaman mendung bergelayut di atas RS Panti Rapih. Rintik-rintik hujan itu seperti cucuran air mata berjuta manusia yang melepas kepergian Romo menuju tempat peristirahatan terakhirnya di Kaliori Jawa Tengah. Di Kaliori jasadmu ditelan bumi, namun jasamu tetap kan abadi di hati. Selamat jalan Romo....!