Wednesday, 11 May 2016

Memasuki hari ketiga dari serangkaian kegiatan Ujian Nasional di SMP Tarakanita 2 Jakarta berjalan dengan lancar. Tidak seperti pelaksanaan di hari kedua kemarin yang notabene anak-anak peserta Ujian Nasional sedikit mengeluhkan keberadaan Soal Mata Uji Matematika yang dirasa sedikit menyulitkan mereka.  Pada hari ketiga Ujian Nasional dengan mata uji Bahasa Inggris ini, anak-anak terlihat tampak terlihat lebih siap menghadapinya. 

Wajah-wajah berseri terlihat dari para siswa seuasai keluar ruangan ujian. Ini mengisyaratkan bahwa mereka tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam mengerjakan soal-soal ujian.Tentu hal ini tidak dapat dipungkiri karena pada realitanya, anak-anak memang secara mental lebih terbiasa dengan pelajaran Bahasa Inggris ini. Pemandangan seperti itu terlihat sangat berbeda dengan saat mereka keluar ruangan ujian pada hari kedua sesaat mereka menghadapi Mata Uji Matematika kemarin.

Sementara, pada hari pertama, anak-anak dihadapkan pada Mata Uji Bahasa Indonesia. Pada pelaksanaan Ujian hari pertama tersebut terlihat satu anak yang kedapatan kurang enak badan dan terpaksa harus meminta izin untuk menyelesaikan ujian lebih awal dari waktu yang telah ditentukan.

Di hari keempat besok, anak-anak menyisakan satu Mata Uji IPA. Semoga di hari keempat besok semua dapat mengikuti ujian sehingga tidak ada yang harus mengikuti ujian susulan. Semoga....!



Monday, 2 May 2016

Persoalan administrasi kepegawaian dari sebuah organisasi menjadi hal yang menarik belakangan ini. Hal ini ditandai dengan semakin besarnya perhatian akan pentingnya pengelolaan manajemen sumber daya manusia. Manajemen yang dimaksud yaitu membantu mengelola orang dalam suatu organisasi dengan penekanan pada pembentukan, pemeliharaan, dan pengembangan sistem bagi ketersediaan kerangka kerja bagi karyawan. Hal yang sama terjadi di Yayasan Terkini Sekali.
Langkah awal untuk mencapai prestasi kerja yang diharapkan harus dimulai dari disiplin. Seorang karyawan dikatakan disiplin, jika memenuhi tiga faktor, yaitu menaati  waktu kerja, melakukan pekerjaan dengan baik, mematuhi semua peraturan dan norma sosial. Disiplin kerja karyawan yang baik tercermin, dari besarnya rasa tanggung jawab karyawan dalam menyelesaikan tugas tepat waktu, tingkat keterlambatan karyawan yang rendah karena adanya semangat dan gairah kerja, serta meningkatnya efisiensi dan produktivitas karyawan yang ditunjukan dengan tingkat ketidakhadiran karyawan yang rendah.
Yayasan Terkini Sekali telah menerapkan disiplin kerja pada karyawannya sejak diterapkannya peraturan karyawan. Hal ini menjadi sebuah kekuatan bagi Yayasan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu, PK merupakan peraturan yang menjadi acuan bagi seluruh karyawan di unit-unit sekolah di bawah Yayasan Terkini tidak terkecuali di Unit SLB Terkini Sekali 7. Lantas, bagaimanakah penerapan disiplin kerja bagi karyawan-karyawan di Unit SLB Terkini Sekali 7? Berikut sekilas pemahaman pribadi.
SLB Terkini Sekali 7 berlokasi di Jl. Taman Elok No. 10 dengan jumlah peserta didik di tahun ajaran 2015-2016 mencapai 854 siswa dan jumlah karyawan edukatif dan non edukatif sejumlah 84 orang yang sebagian besar telah berstatus sebagai karyawan tetap. Secara umum, karyawan telah menanamkan sikap disiplin dan taat akan aturan yang ada. Ini terlihat dari kecilnya tingkat ketidakhadiran karyawan dan juga tingkat keterlambatan karyawan. Meski tak dapat dipungkiri masih ada beberapa karyawan yang sesekali terlambat hadir dikarenakan alasan perjalanan dan lokasi tempat tinggal yang jauh.
Satu sisi yang cukup mengusik adalah kenyataan bahwa SLB Terkini Sekali 7 dengan fasilitas gedung sekolah yang tidak baru lagi jelas menjadi suatu persoalan sendiri. Jelas kurang bisa memberikan suasana yang kondusif untuk terlaksananya kegiatan pembelajaran. Lebih-lebih lagi ketika kondisi ini diperparah dengan tidak terpeliharanya tingkat kebersihan lingkungan di SLB Terkini Sekali 7. Sebut saja fasilitas toilet yang kurang memadahi dan tidak terpelihara kebersihannya. Halaman dan taman sekolah yang kurang bersih. Secara kuantitas jumlah tenaga PP yang ada sudah cukup memadahi namun kenyataannya ketersediaan tenaga PP ini kurang mampu menunjukkan hasil kerja yang maksimal. 
Atas kondisi yang demikian sekolah pun menerapan disiplin kerja yang meliputi disiplin preventif dan disiplin korektif. Disiplin preventif merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. Yayasan Terkini Sekali menerapkan disiplin preventif dengan cara membuat peraturan dan tata tertib, membuat uraian dan prosedur kerja yang jelas dan menetapkan sanksi bagi yang melanggar peraturan dan tata tertib. Adanya pelaksanaan disiplin preventif, maka tingkat pelanggaran terhadap peraturan dan tata tertib pun rendah dan tingkat kedisiplinan pegawai tinggi.
Disiplin korektif merupakan tindakan yang diambil untuk menangani pelanggaran
terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Tindakan disiplin korektif yang dilakukan seperti memberikan teguran pada karyawan yang melakukan pelanggaran ringan, teguran tersebut berupa teguran lisan. Apabila pelanggaran terulang kembali maka karyawan tersebut akan menerima teguran sebanyak tiga kali, tetapi apabila masih tetap melanggar dan melakukan  pelanggaran keras, akan dikenakan sanksi administratif berupa penundaan penyerahan gaji berkala,penurunan pangkat, dan pemecatan secara tidak terhormat.
            Terlepas dari hal tersebut di atas, penerapan disiplin kerja tentu dimaksudkan untuk pencapaian prestasi kerja. Prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seseorang sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan  organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Sebagian besar karyawan Yayasan Terkini Sekali menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan tepat waktu.  Karyawan bekerja dengan semangat dan bekerjasama dengan baik, agar pekerjaan  dapat terselesaikan dengan baik. Hal itu tercermin dari kesediaan karyawan untuk  bekerja melewati batas waktu normal, jika terdapat pekerjaan yang belum selesai.  Semoga…!


Wednesday, 27 April 2016

Waktu bergulir begitu cepat. Tanpa terasa, terutama bagi kalian yang saat ini duduk di bangku kelas 9, sebentar lagi akan segera mengakhiri kegiatan pembelajaran di tahun 2015-2016 ini dengan melaksanakan Ujian Nasional. Untuk membekali diri kalian dalam menghadapi Ujian Nasional tersebut, beberapa waktu yang lalu kalian telah mengikuti beberapa kali test uji coba ujian nasional tersebut. Baik yang dilaksanakan oleh sekolah, ataupun pemerintah.  Terkait dengan uji coba yang terakhir kalian lakukan, kalian bisa melihat perolehan nilai kalian dengan mengikuti link berikut ini ----Nilai Try Out Ujian Nasional Tahun 2015-2016----!

Tuesday, 19 April 2016

Memo biasanya disebut pesan singkat atau memorandum. Memo digunakan dalam situasi resmi. Memo merupakan surat dinas yang isinya singkat dan dipakai secara intern dalam suatu instansi atau lembaga. 

Memo berisikan tentang sebuah informasi, pernyataan, saran, pengarahan, peringatan, permintaan ataupun petunjuk. Memo ini disampaikan secara tertulis dan cukup singkat yang digunakan dalam situasi tertentu. Penulisan memo tidak perlu menggunakan kata pembuka maupun kata penutup. Langsung saja menuliskan apa yang menjadi inti dari pesan tersebut.

Dalam menulis memo, kamu harus memperhatikan hal-hal berikut :
1. Bahasa yang digunakan dalam penulisan harus singkat, padat, jelas dan santun.
2. Isi pesan dapat berupa saran, arahan ataupun petunjuk.
3. Pesan memo dapat digunakan untuk keperluan dinas, pribadi, perdagangan dan bisnis.
Selain itu, memo juga terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1. Kepala memo, yang beriri nama Intansi, tujuan kepada siapa, asal dari siapa, dan perihal.
2. Badan memo, berupa isi atau inti pesan.
3. Kaki memo, berupa tanda tangan dan nama pengirim.

Menurut sifatnya, memo  terbagi menjadi dua macam, yaitu memo resmi dan memo tidak resmi.
1. Memo resmi
Memo resmi adalah memo yang digunakan untuk keperluan dinas yang dibuat oleh para pejabat   kepada bawahannya. Penulisan bahasanya menggunakan bahasa yang resmi atau bahasa baku.
Memo resmi memiliki bagian sebagai berikut :
1. Kepala memo berisi nama dan alamat instansi.
2. Tempat dan tanggal memo dibuat.
3. Isi memo ditulis dengan maksud pembuat memo.
4. Kaki memo, berisi jabatan, tanda tangan, dan nama pembuat memo..
2. Memo tidak resmi
Memo tidak resmi adala memo yang bersifat pribadi yang ditulis menggunakan bahasa yang   tidak baku dan untuk kepentingan pribadi.
 Untuk contoh dan lembar kerja menulis memo silakan klok tautan berikut ini 
1. Lembar Kerja Siswa
2. Latihan Soal Menulis Memo 

Friday, 15 April 2016

Dalam kegiatan kepramukaan sering kita menemukan banyak jenis game ataupun permainan, salah satunya adalah yang disebut dengan hikking atau lazimnya dikenal dengan sebutan "Mencari Jejak". Lantas apa dan bagaimana bentuk perminan mencari jejak tersebut? Berikut informasi terkait permainan tersebut.

Peserta :
Pramuka Penggalang atau Penegak

Tujuan :
• Meningkatkan pengenalan peserta didik terhadap lingkungan.
• Menanamkan kecintaan pada lingkungan.
• Meningkatkan sikap gotong royong, kerjasama, kebersamaan dan kekompakan.
• Mengembangkan kompetensi di bidang pengetahuan, sikap dan ketrampilan hidup di alam bebas dengan penuh tanggungjawab.
• Meningkatkan kebugaran jasmani, kegembiraan, kerjasama dan sikap positip.
• Menumbuhkan rasa senang para peserta didik terhadap kegiatan kepramukaan umumnya kegiatan di alam bebas/ruang terbuka.

Waktu dan Jarak Pelaksanaan :
Durasi perjalanan 2 - 3 jam, jarak perjalanan kurang lebih 3 km.

Medan dan Tanda Jejak :
• Medan perjalanan pastikan tepat sebagai media melatih ketelitiaan dan kepekaan pandangan mata(melihat), ketelitiaan dan kepekaan rasa (meraba), kepekaan dan ktelitiaan analisis (pikiran/otak), kepakaan dan ketelitian menjalin kerjasama (sosial) dan kepekaan dan ketelitian melaksanakaan ketrampilan (kinetis).
• Dalam perjalanan peserta harus mengikuti petunjuk tanda-tanda. Tanda jejak diletakkan secara tersembunyi, oleh sebab itu peserta harus mencari agar tidak kehilangan jejak.
• Setelah menemukan tanda jejak peserta juga harus memecahkan persoalan yang diberikan untuk dijawab dan sebagai panduan menuju tanda jejak berikutnya.
• Setiap tanda dan jejak yang ditemukan harus bisa"berbicara/menginformasikan " apa maksudnya, bagaimana hubungannya, apa tindakan berikutnya dan mengapa kesimpulannya demikian.
• Pastikan perjalanan hanya bisa dilanjutkan oleh peserta dengan tepat dan benar jika mampu menyelesaikan tugas yang diberikan pada tiap pos dengan benar.
• Medan perjalanan dirancang yang beragam, cukup berat dan lambat dengan tanda-tanda jejak yang dipersiapkan cukup banyak dan bervariasi.
• Sebagai referensi untuk jarak 3 km, berikan kira-kira 30 tanda-tanda jejak untuk dicari dan diikuti oleh kurang lebih 5 regu dengan jumlah anggota regu 5 - 8 orang.

Persiapan Pengelolaan Kegiatan :
• Susun daftar perlengkapan regu dan perlengkapan pribadi yang diperbolehkan dibawa.
• Perlengkapan harus ringkas, tepat guna dan tidak merepotkan di perjalanan.
• Persiapkan rute perjalanan dengan baik, siapkan jenis-jenis tanda jejak dan penugasan di tiap pos yang bervariasi dan menantang.
• Survey rute yang ditetapkan, amati dan catat dengan baik rute perjalanan dengan mengutamakan keselamatan peserta.
• Catat titik-titik perjalanan yang rawan yang akan dilewati peserta dan susun standar pengamatan dan pengamanannya.
• Susun tata terbi dengan sederhana, mudah dipahami dan berdasar kondisi lapangan
• Siapkan kotak obat standar PPPK.
• Siapkan saran dan prasarana pendukung dengan baik.

Persiapan Materi Kegiatan :
• Siapkan materi permainan/pertanyaan di tiap pos baik yang bersumber dari "traditional scouting skill" seperti, menaksir, panorama, kim (meraba), sandi maupun dari "modern scoutings skill" seperti permainan kuis : bidang sciens, lingkungan hidup, kesehatan, kepemimpinan, dll.
• Susunlah skenario kegiatan dalam bentuk cerita, yang di dalamnya menggambarkan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh para peserta, dalam rangka apa mereka melakukan tugas dan untuk apa tugas itu dilakukan.
• Berilah skenario dengan judul-judul yang menarik, asosiatif, motivatif dan menumbuhkan semangat, misalnya :Membebaskan Kawan yang Ditawan Musuh
• Meraih Kemenangan dalam Pertempuran, Menuju Kemenangan dengan Kerja Keras, dsb.

Pelaksanaan :
• Sebelum diberangkatkan hendaknya peserta dibrifing secara detail, tekankan aspek keselamatan, cara menghadapi bahayas, prosedur meminta pertolongan, prosedur PPPK, dll.
• Berangkatkan setiap regu secara bergiliran dengan interval (jarak waktu) antara regu 15 menit.
• Pesankan agar tanda-tanda atau jejak tidak dirusak, dipindah, diubah/diganti oleh regu manapun/sebab cara itu bukan cara ksatria mengalahkan lawan, tetapi cara licik.
• Regu harus berkumpul di titik pemberangkatan pada waktu yang ditentukan, selesai atau tidak selesai menyelesaikan tugas.
• Regu yang dapat menemukan tanda/jejak (serta memecahkan persoalannya dengan benar), mendekati jumlah yang disiapkan dan dapat mengikuti dalam waktu relatif pendek, itu yang menang.

Akhir Kegiatan :
• Setelah semua peserta didik kembali atau sampai di tempat semula di sekolah/gudep, semua diminta mengumpulkan tugas-tugasnya.
• Kakak Pembina memberikan penilian, sementara itu Pb Pembina mengumpulkan para peserta dan masing-masing regu diberi kesempatan untuk menyampaikana kesan dan pesannya.
• Hasil penilaian diumumkan dan regu juara diberi hadiah.
• Kakak Pembina memberikan kesimpulan tentang apa saja manfaat dan nilai-nilai yang bisa dipetik dari perjalanan ini, misalnya : nilai kebersamaan, ketelitian, kesabaran, kekompakan, lingkungan hidup, kesehatan, dll.

Evaluasi :
• Kakak Pembina beserta Pb Pembina hendaknya melakukan evaluasi di akhir kegiatan untuk pengembangan-pengembangan kegiatan di masa datang, termasuk memperhatikan kritik, saran dan masukan dari para peserta.
• Acara ini juga bisa dikaitan untuk ujian TKU Siaga sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.


-------------------00---------------