Pada saat aku masih duduk di kelas satu Sekolah Dasar, aku mempunyai dua sahabat karib, Naomi dan Maria. Naomi adalah anak yang mudah terpengaruh dengan apa yang ia tonton, jika ia menonton film detektif, esok harinya ia akan membawa topi dan kaca pembesar lalu berperilaku seperti detektif, jika ia menonton film “Dora The Explorer”, maka esok harinya ia sudah berperilaku seperti penjelajah.
Suatu hari, sehabis Naomi menonton film horror, ia menyampaikan kepada kami bahwa ia ingin membentuk kelompok pencari hantu dengannya, Maria dan aku sebagai anggotanya. Aku menolak mentah-mentah ide itu karena aku tidak percaya dengan hal semacam hantu. Naomi berkata bahwa itulah tujuannya membentuk kelompok ini. Ia ingin membuktikan bahwa hantu itu tidak ada. Akhirnya, terbentuklah kelompok itu.
Esok harinya, Naomi langsung member tahu informasi yang ia dapat kepadaku dan Maria, bahwa tangga sekolah kami ada hantu. Di sinilah kami tiga anak kecil pemberani sehabis pulangb sekolah, kami bersembunyi di balik tembok untuk mengawasi tangga berhantu itu. Angin bertiup lebih kencang dari biasanya, langit tampak mendung.
Suatu hari, sehabis Naomi menonton film horror, ia menyampaikan kepada kami bahwa ia ingin membentuk kelompok pencari hantu dengannya, Maria dan aku sebagai anggotanya. Aku menolak mentah-mentah ide itu karena aku tidak percaya dengan hal semacam hantu. Naomi berkata bahwa itulah tujuannya membentuk kelompok ini. Ia ingin membuktikan bahwa hantu itu tidak ada. Akhirnya, terbentuklah kelompok itu.
Esok harinya, Naomi langsung member tahu informasi yang ia dapat kepadaku dan Maria, bahwa tangga sekolah kami ada hantu. Di sinilah kami tiga anak kecil pemberani sehabis pulangb sekolah, kami bersembunyi di balik tembok untuk mengawasi tangga berhantu itu. Angin bertiup lebih kencang dari biasanya, langit tampak mendung.
Naomi :”Perhatikan baik-baik!”
Maria : “Aku tak melihat apapun…!”
Aku : “Kan sudah aku bilang, tak aka ada apa-apa.”
Naomi : “Lihat saja, sebentar lagi pasti hantu itu muncul!”
Saat kami asyik berdebat, sesosok bayangan hitam muncul.
“Lari……!”
“Tuhkan, apa yang aku bilang benar,” ucap Naomi. Aku dan Maria tidak merespon apapun muka kami sudah pucat pasi.
Dua hari setelah kejadian itu, aku baru masuk sekolah lagi, karena demam selama dua hari. Tiba-tiba Pak Pur, petugas kebersihan di sekolahku mendatangiku.
Pak Pur : “Dua hari yang lalu, saya lihat kamu dan dua temanmu kabur melihat saya, ada apa?”
Aku : “Kami melihat hantu di tangga, Pak..!”
Tiba-tiba Pak Pur tertawa sangat keras…
“Kalian salah lihat, yang kalian lihat itu bukan hantu, itu saya,” ucap Pak Pur. Aku menjadi semakin bingung. Jadi, Pak Pur adalah hantu?
Lalu, Pak Pur menunjukkan jaket hitam yang ia pakai saat itu. Rasanya malu sekali. Aku langsung mencari Naomi dan Maria, lalu mengajak mereka menemui Pak Pur. Kami sadar bahwa yang kami lihat itu Pak Pur bukan hantu berjubah hitam yang diceritakan Naomi. Akhirnya, kelompok pencari hantu itupun dibubarkan. Rasanya lega sekali karena ternyata tak ada yang namanya hantu. Semenjak itu, Naomi tak lagi terpengaruh tontonan yang ia lihat.
By. Grace
By. Grace
***
0 komentar:
Post a Comment