Monday, 11 January 2016

Hanya titik-titik embun
tersisa di atas dedaunan di pagi ini
kemudian hilang tanpa bekas
oleh sengat sinar mentari pagi
yang merangkak pelan membelah bumi

Seperti juga kicau burung-burung pagi
yang kian samar terdengar menjauh
oleh gemuruh roda kehidupan
dan deru degup mesin peradaban
kemudian lenyap dan senyap

Pun seperti debu yang mendebu
di tanah-tanah merekah merah
yang serak-menyerak kemudian terbang
tak berarah oleh terpa angin
di kemarau musim ini

Asaku hanyalah....
titik-titik embun tersengat mentari itu
Asaku hanyalah....
kicau burung-burung yang kian samar di pagi itu
Asaku hanyalah....
debu mendebu yang serak menyerak itu
Asaku kini hanyalah mimpi-mimpi
yang kian tiada kan bertepi lagi

****

0 komentar:

Post a Comment