Tuesday, 1 December 2015

Menarik sekali menyimak bagaimana anak-anak berkreasi di dalam mencipta syair. Sebagian besar dari mereka secara tidak langsung sudah dapat menerapkan syarat-syarat penulisan syair, baik dari segi struktur maupun rima syair. Lebih jauh, bila diamati dari segi tema syair, mereka lebih dominan mengangkat sesuatu yang terkait langsung dengan keberadaan mereka sebagai remaja, tentang diri sendiri, pertemana, persahabatan sampai dengan cita-cita mereka. Melanjutkan kumpulan syair yang terdahulu, berikut beberapa syair yang kembali dapat saya himpun dari anak-anak.


IBU
By. Hosea

Wahai ibu
Kau adalah segalanya bagiku
Tak ada yang bisa kulakukan tanpamu
Sungguh besar rasa sayangmu padaku
Walaupun aku banyak bersalah
Membuatmu marah-marah
Membuat hatimu luruh sedih
Hanyalah maaf yang sungguh
Tapi sekarang telah tiba saatnya
Saat aku akan membuatmu bangga
Mencoba membayar jasa
Jasa yang tidak dapat terbayangkan oleh segalanya
Aku sayang kepadamu
Wahai ibuku
Jangan pernah tinggalkanku
Kuingin terus membanggakanmu

KAWANKU
By. Diva

Bersama hangatnya mentari
Menikmati lukisan dan memori
Bahagia hidup ini
Bersama-sama menggapai mimpi

Hidupku bersamamu
Indah selalu wahai kawanku
Jangan kau ragu-ragu
Gandenglah tanganku

Hari silih berganti
Ingatlah kawanku ini
Jangan pernah berhenti
Tuk meraih mimpi


TEMAN
By. Vincentius

Engkaulah teman aku
Engkaulah sahabat aku
Engkaulah yang bantu aku
Engkau harus tahu itu

Saat kesusahan menerpaku
Engkau selalu bantu aku
Engkau ada bersamaku
Di saat suka dan dukaku

Dulu kita selalu berdampingan
Membantu yang satu dan yang lain
Sekarang kau tak kelihatan
Tinggallah sebuah kenangan


DITA
By. Arya

Di bawah jembatan raya
Hiduplah seorang bernama Dita
Dia tidak pandai berkata-kata
Dan selalu beda dari temannya

Beberapa bulan beberapa hari
Dia jomblo tidak punya istri
Sudah bertahun-tahun mencari
Hingga keujung negeri

Hingga pada suatu saat
Dia bertemu orang yang tepat
Dia jatuh hati walau sesaat
 Tapi cintanya salah tempat

Ternyata itu seorang lelaki
Yang sangat manly sekali
Yang sedang menjadi banci
Cintanya hanyit di pinggir kali

MENTARI PAGI
By. Olivia

Di pagi hari yang tenang
Matahari bersinar terang
Terdengar suara burung bersenandung
Menandakan hari mulai siang

Hembusan angin sepoi-sepoi
Membuat hari jadi damai
Dedaunanpun melambai-lambai
Memperlihatkan indahnya dunia ini

Ku terpaku melihatnya
Melihat indahnya alam semesta
Buat hidupku semakin berwarna
Buat hatiku riang gembira

SANG RAJA
By. Alvina

Raja yang bijak bestari
Adalah raja sebuah negeri
Negeri menjadi asri
Karena ada raja yang bahari

Sang raja sudah beristri
Beberapa bulan beberapa hari
Lahirlah putri permaisuri
Yang cantik bestari

Sang raja sudah tua
Permaisuri mencari pangeran muda
Permaisuri mendapatkan pasangannya
Mereka menikah saat muda


JAUH DARRI OANG TUA
By. Ave

Dengarlah isi hatinya
Yang sangat merindukan orang tuanya
Disaat dia jauh dari kedua orang tua
Di negeri tetngga sedang berniaga

Setiap malam merindukan mama
Yang selalu membacakan cerita
Aku sangat merindukan papa
Yang siap menghantarku ke mana-mana

Walapun aku jauh dari orang tua
Aku harus tetap bersikap dewasa
Aku ingin membuat mereka berjasa
Akun ingin membuat mereka bahagia

BUNGA DAN KUMBANG
By. Violetta

Pagi yang cerah
Seekor kumbang berwarna merah
Menghampiri bunga yang sangat indah
Bunga berwarna merah cerah

Kumbang itu menghampiri bunga setiap hari
Hingga suatu hari
Bunga itu pun mati
Karena kehabisan air tiga hari

Kumbang tidak tahu di mana bunga itu berada
Mencvari-cari di mana bunganya
Hingga suatu sore menjelang senja
Kumbang melihat bunganya telah tiada

JAKARTA
By. Fernando

Inilah kota megah Jakarta
Di mana banjir selalu melanda
Walau ini ibu kota negara
Tetap saja banjir membabi buta

Di manakah para pejabat
Yang seharusnya menjaga rakyat
Ibu kota saja tidak terawat
Apalagi nasib rakyat

Rakyat jangan juga tidak peduli
Pada ibu kota ini
Karena saat ini
Kita seharusnya malu pada diri sendiri

PRIA MALANG
By. Edwin

Pada suatu hari
Di bawah pohon kenari
Ada seorang gadis sedang menari
Nama gadis itu adalah Tari

Kemudian dari atas
Ada pria yang sedang melihat kapas
Di saat yang saling mukanya terkena kapas
Si pria terkejut dan jatuh terhempas

Si pria jatuh di atas botol air Amidis
Kemudian si pria pun dilihat oleh si gadis
Tetapi pria itu sudah tewas dengan sadis
Malangnya pria itu belum ketemu si gadis
PENYELAMAT LAHIR
By. Christhopher

Dengarlah kisah suatu riwayat
Raja di desa ningrat
Dikarang pakir dijadikan hikayat
Dibuatkan syair sangat berniat

Ada raja sebuah desa
Mr.ge bijak laksana
Baginda raja yang muda
Berlimpah kepedulian pada sesama

Baginda itulah raja perkasa
Membuat desa aman sejahtera
Hati Baginda amatlah mulia
Semoga ia selalu diberkatinya

PHO
By. Stephanie

Perusak hubungan
Sebuah kata yang mudah diucapkan
Namun menusuk raga dan batin
Dan menuju urusan berkepanjangan

Aku merasakan jadi perusak hubungan orang
Menjadi perusak hubungan orang
Rasanya seperti masuk ke dalam jurang
Dihina orang-orang

Move on itu susah sekali
Tapi takdir memisahkan kami
Sehingga kami tak lagi bersama
Aku tetap menunggumu sampai kapan juga
AYAH
By. Erica

Ayah aku takjub kepaadamu
Bekerja tanpa mengenal waktu
Pantang menyerah dan untukku
Untuk menghidupi keluargamu

Engkaulah yang berjasa
Bekerja tanpa menghemat tenaga
Walaupun sampai larut senja
Bekerja tak kenal putus asa

Oh ayahku
Aku berterima kasih kepadamu
Atas jasa-jasamu kepadaku
Semua keinginanku terpenuhi karenamu


BERTEMU IDPLA
By. Regina Kendra


Adalah pada suatu hari
Aku melihatnya sedang bernyanyi
Serta memamerkan geraakan menari
Menggunakan jas yang dipakai

Disinilah tempat aku berdoa
Di antara orang lainnya
Memegang lighstiek putih warnanya
Sambil terus memandangi mereka

Melihat idolaku dari kejauhan
Semua lagu mereka nyanyikan
Wolf lagu yang dibawakan
Membuat semangat saat mendengarkan

RAJA LAHIR
By. Filbert

Dengarlah kisah suatu riwayat
Raja desa negeri kembayat
Dikarang kabar dijadikan hikayat
Dibuatkan syair serta niat

Seri Paduka raja bestari
Setelah ia sudah beristri
Beberapa bulan beberapa hari
Lahirlah putri permaisuri

Kabarnya orang empunya ternama
Baginda itu raja perkasa
Tiadalah ia merasai juga
Entah kepada esok dan lusa

MENUNGGU WAKTU
By. Adrianus

Lihatlah orang masa kin
Hanya memedulikan diri sendiri
Lewat dari ambang batas manusiawi
Tak tahu apa yang akan terjadi nanti

Mungkin mereka lupa akan mati
Hanya memedulikan dirinya sendiri
Tak memedulikan anak cucunya nanti
Lupa bahwa mereka tak hidup sendiri

Merusak semua lingkungan saat ini
Tak mementingkan hidupnya kelak nanti
Sama saja mereka merusak diri sendiri
Cepat atau lambat semua akan terjadi

IBU TELAH PERGI
By. Diana

Anak datang menuju desa
Membawa bunga di tangannya
Alangkah malang nasib mereka
Ditinggal ibunda penuh kecewa

Air mata tak tertahankan
Melewati wajah nan indah
Semua orang tak relakan
Terlihat muka yang sedih

Betapa malang nasib ini
Melewati hidup sendiri
Ditemani sinar mentari
Sosok ibunya selalu dilihati


WANITA CANTIK
By. Bryan

Pada pagi hari ini
Seorang wanita berjalan kaki
Melihat indahnya pemandangan ini
Rasanya tak ingin kembali

Matahari mulai berdiri
Indahnya matahari ini
Senangnya hari ini
Aku merasa segar hari ini

Mataku bersinar hari ini
Segar badan dan kaki ini
Bersinar-sinar hari ini
Saatnya untuk kembali


MATI
By. Stefanus A

Andai aku sadar waktumu tiba
Aku akan berputar mengibas kota
Bermain pasir layaknya balita
Bermain-,main sampai saatnya tiba

Andai esok aku mati
Tak ada waktu untuk berhenti
Mencari hidup yang sejati
Agar aku tenang hati

Andai aku tahu ajal telah datang
Kumau berdoa sampai petang
Kumau bertobat sampai siang
Hiingga aku jadi mendiang


PANGERAN LAHIR
By. Stefanus

Dengarlah kisah suatu syahadat
Dari desa negeri Tibet
Dengan nada yang tepat
Dibuatkan syair serta berniat

Terdapat raja di sebuah desa
Mempunyai pangeran yang bijak perkasa
Warganya selalu bangga
Dilimpah kemauan oleh sang baginda

Dari pangeran tidak mengenal lelah
Ia selalu meluluhkan dengan syah
Tak memandang orang lemah
Dan mau pada yang miskin lemah

PERGI
By. Monica

Pada pagi hari ini
Tibalah waktu untuk pergi
Meninggalkan semua kenangan ini
Yang telah tersimpan di hati

Rasa sedih di dalam hati
Hanya dapat kusimpan sendiri
Kuhapus air mata ini
Yang membasahi pipiku ini

Semakin berat langkah ini
Untuk tinggalkan semua ini
Aku akan segera pergi
Dan tak akan kembali lagi


POHON DAN HUTAN
By. Jonathan

Kuhirup udara dengan nyaman
Karena kuhirup oksigen
Kunikmati enak segar
Semua berasal dari pohon

Langit biru penuh awan
Indah hijau penuh hutan
Kita semua kondisi aman
Itu semua berkat pohoh

Tapi sekarang semua tidak sama
Banyak datang bencana
Bencana dari manusia
Yang ada adalah bahaya


BIDADARI
By. Audrey

Inilah sang ratu sebuah negeri
Bidadari cantik dan bijak bestari
Asalnya bidadari cantik yang bahari
Melimpah pada dagang berperi

Adalah pada suatu hari
Seorang bidadari dalam negeri
Sedang beterbangan seorang diri
Hatinya suka tidak terperi

Pikiran kusut bukan buatan
Katanya memang hilang ingatan
Istananya yang tidak kelihatan
Tempat sang bidadari bermain


KEHIDUPAN
By. Vincent

Apalah artinya kehidupan ini
Jika tidak punya hati nurani
Buat apa punya uang
Jika hidupnya selalu kurang

Andai saja ada kebahagiaan
Hari-hari dipenuhi senyuman
Namun semuanya hanya mimpi
Kini semuanya menjadi sepi

Masalah dunia semakin menumpuk
Sedengkan harapan semakin terpuruk
Dimakan keadilaan yang diidamkan
Jika banyak orang masih kelaparan

Monday, 30 November 2015

Syair merupakan puisi tradisional yang usianya cukup tua. Tumbuh dan bertunas setelah masuknya peradaban Islam ke Indonesia. Kata Syair sendiri berasal dari kata syu'ur yang artinya perasaan. Syair juga digunakan untuk melukiskan sesuatu yang panjang, bisa tentang suatu cerita, ilmu, persahabatan dan lain  sebagainya.

Sebagai bentuk puisi lama, syair memiliki ciri-ciri: terdiri dari 4 baris tiap bait, tiap bait terdiri dari 4-6 kata, pada tiap akhir baris dalam satu bait berkhiran sama a-a-a-a, hubungan baris pada tiap-tiap bait membentuk rangkaian cerita atau kisah

Dewasa ini, keberadaan syair di masyarakat mulai terabaikan. Agar keberadaan syair tidak semakin terlupakan, dalam suatu pemnbelajaran di kelas, kami mencoba mengajak anak untuk menulis syair, dan berikut ini adalah beberapa syair hasil tulisan anak-anak perserta didik saya.
  
DI MANA
by. Kevin Chandra
Dimanakah kamu
Aku kangen denganmu
Aku di sini menunggumu
Terpisah oleh waktu

Betapa ingin kubertemu
Aku sangat rindu
Mengapa kau meninggalkanku
Tetapi kutetap menunggumu

Terima kasih kekasihku
Kau pernah di dalam hidupku
Menemani hari-hariku
Sampai akhir hayatku

AKTIVITASKU
by. Kheisha
Kubangun di pagi hari
Untuk beraktifitas sehari-hari
Aku pun bergegas mandi
Dan bersiap untuk berlari pagi

Senang rasanya ke luar rumah
Menikmati cuaca yang cerah
Dengan semangat yang indah
Melepas semua rasa gelisah

PAHLAWAN
by. Marcella
Banyak rintangan dan halangan menanti
Namun kau tidak pernah berhenti
Walau terjatuh berkali-kali
Tetap kau berusaha bangkit lagi

Bara kagum menjadi api
Tak takut melawan seribu kali
Tersembunyi semangat yang tak bisa mati
Meski lawan di kanan musuh di kiri

Kurindu dirimu yang telah pergi
Yang telah meninggalkan kami sendiri
Dan harus berjuang demi hidup dan mati
Ku mohon agar kau kembali 

MASA SEKOLAH
by. Anggel S
Masa sekolah tak terasa
Akan segera berakhir saja
Pengalaman penuh suka ria
Maupun pengalaman duka cita

Turut mengisi hari-hari kita
Tak terlewatkan sedetik pun tanpanya
Kadang saat kupandang angkasa
Kuteringat akan masa muda

Ingatkah kau perjuangan kita
Mencari ilmu yang berguna
Untuk masa depan kita
Demi akhir yang bahagia

BERDUA
by. Satria
Telah tiba saatnya
Ketika jalan berdua
Hatiku sangat bahagia
Bisa makan-makan dengannya

Pada saat makan-makan berdua
Aku memandang wajahnya
Kulihat wajahnya bagai ribuan permata
Akhirnya kami saling bertatap muka

Pada saat bertatap muka
Dia pegang tanganku dengan sengaja
Betapa bahagianya aku bersamanya
Saat-saat berdua dengannya

SETIA
by. Andy
Lihatlah kisah sepasang remaja
Antara pria dan wanita
Yang terikat dalam jalinan cinta
Jallinan cinta yang sudah tiada

Di saat dia tak lagi setia
Padaku yang hanya orang desa
Di saat dia memilih pemuda kota
Yang lebih kaya raya

Bila kita tak bisa bersama
Aku akan tetap setia
Bila memang ini ujiannya
Ku akan tetap di dalam cinta

BAYI PUTIH
by. Christine
Pagi indah penuh kejutan
Angin bertiup penuh kesejukan
Sinar matahari telah dipancarkan
Bersama putihnya awan-awan

Lahirnya seorang bayi jelita
Suaranya membuat hati gembira
Wajahnya sungguh sangat cantik jelita
Seseorang yang selalu menanti kelahirannya

Hari berganti ilih
Bayi itu mulai tumbuh
Kulitnya begitu putih bersih
Seperti awan yang tetap putih

 PAHLAWAN KESEPIAN
by. Ferrel
Dengarkanlah kisah seorang pahlawan
Warga di desa Qwan
Ditakdirkan menjadi pahlawan
Demi terjadinya kemakmuran

Hiduplah seorang janda galak
Mbak Jiti yang botak
Tangannya retak
Bagai hidup seekor katak

Di saat warga berpesta
Si mbak hanya diam memandang alam semesta
Dirinya hanya dipandang bsebelah mata
Wahai pahlawan kesepian bukalah mata

SAHABAT
by. Aristo
Pada sat kita berjumpa
Kita saling menatap mata
Kita mulai salingbicara
Kita mulai berjalan bersama

Melakukan semua kegiatan bersama
Mulai sedih maupun gembira
Kita arungi dunia bersama
Untuk cita-citaku kita berdua

Tiap hari ku memikirkanmu
Hanya kamu dalam benakku
Tidak ada alasan untuk melupamu
Oh sahabat tercintaku 

SAHABAT SEJATI
by, Yinny
Sahabatku
Kau selalu bersamaku
Di saat kau jatuh
Kau selalu membangkitkanku

Kau selalu ada
Di setiap suka maupun duka
Kita melalui semua bersama-sama
Dan kau selalu membuatku bahagia

Ku tak ingin kehilanganmu
Sahabat sejatiku
Yang selalu menyanyi dan menemani
Setulus hatimu

SAHABAT
by. Hesti
Dengarlah isi hatiku ini
Kau yang membuatku berseri
Menemaniku setiap hari
Di saat aku menginginkanmu di sini

Kau bagaikan saudaraku
Yang selalu ada untukku
Tanpa harus melihat waktu
Kau selalu bersamaku

Suka duka kita jalani bersama
Dengan wajah yang ceria
Bersama-sama kita tertawa
Membahas berita yang kita bawa

DIA
by. Morris
 Kuperhatikanmu setiap hari 
Tanpa pernah berhenti
Air tangisan membasahi pipi
Tapi ku tahu kau tak peduli

Untuk orang yang kusayangi
Kau harus menjaga diri
Untuk orang yang kau sayangi
Di suatu saat kelak nanti

Memilikimu hanyalah mimpi
Tak akan pernah terjadi
Aku harus tahu diri
Untuk mundur dan pergi

DENGARLAH CERITAKU
by. Marco
Dengarlah cerita ini
Ada putri di sebuah negeri
Cantik rupa bagaikan mentari
Hidupnya selalu lestari

Malang melintang di jagad raya
Dijaga oleh para raja
Walaupun ia tak perkasa
Hatinya tetap setia

Inilah sang permaisuri
Selalu menghilang di pagi hari
Wajahnya selalu dicari
Bagaikan gunung yang berapi-api 

TEMANKU
by. Glenn
Temanku
Kau selalu setia bersamaku
Kau selalu setia menggangguku
Tiada yang dapat menggantikanmu

Kita telah lewati suka dan duka
Kita selalu bersama-sama
Kejelekanku kau terima
Kau selalu membuatku bahagia

Kau adalah darahku
Kau adalah hidupku
Kau adalah jantungku
Kau adalah pelangiku

TEMAN HIDUP
by. Laititia
Ke mana engkau pergi
Aku selalu tetap di sini
Setia menyendiri
Sampai bertemu nanti

Selalu menunggumu
Itulah kemauanku
Sampai kapan ku tak tahu
Ku percaya kita pasti bertemu

Tak terbayang kita berdua
Bersatu mengalami suka dan duka
Saling melengkapi semua bersama
Sampai akhirat memisahkan kita

RAJA BIJAKSANA
by. Victor
Pada hari pertama
Aku melihat Satria
Ternyata dia seorang raja
Raja yang sangat setia

Dia selalu berhati mulia
Dialah seorang pemimpin negara
Dia raja yang perkasa
Dialah seorang raja

Satria selalu bijaksana
Dia tidak pernah putus asa
Adalah raja sebuah negara
Dialah raja Satria 

SAHABAT
by. Fanny
Zaman berzaman telah berlalu
Kisah sahabat ada selalu
Setia bersama kini dan dulu
Tetap seiring biar perlu

Sejati bersama suka dan duka
Tawa bersama tangis bersama
Sakit dirasa bila terluka
Hati riang tanda sama suka

Duhai sahabat teman sejati
Aku di sini terus mengingati
Sampai berjumpa simpan di hati
Berkumpul kembali saat tua nanti

KEMARIN DAN SEKARANG
by. Valerio
Kemarin dia masih di sini
Di sampingku menggapai
Mimpi dan jalani
Bersama-sama di sini

Sekarang dia telah pergi
Jauh tinggalkanku
Dan tak kusadari
Mengapa terjadi

Aku rela melepaskannya
Andai ini yang terbaik untuknya
Biar ini aku jalani
Sampai ajal memanggilku nanti

DAMBAANKU
by. Erika

Mari kukenalkan pada kalian semua
Putri yang sejak dulu kudamba
Hanya bahagia yang dapat kurasa
Dari dirinya yang kucinta

Bibirnya yang merah merona
Buat hatiku bernada
Paras cantiknya
Juga buatku terpesona

Wajahnya manis bak gula
Membuatku tak pernah lupa
Akan diriku kepadanya
Oh, sungguh kau putri yang kucinta 

KEJATUHAN
by. Fernando

Anak laki-laki bernafas terbangun
Dan saksikan dunia dijatuhkan
Bangunan-bangunan telah dihancurkan
Semua yang dibangun dihancurkan

Dihancurkan oleh makluk jahat
Yang memiliki pemikiran jahat
Yang memiliki hati jahat
Dan memiliki jiwa jahat

Sang anak laki-laki terdiam
Mulutnya menutup diam
Melihat dunia tenggelam
Tenggelam dalam makluk kejam

KERAJAAN SANG PANGERAN
by. Ervan
 Zaman dahulu ada pangeran
Kerajaan dipimpin oleh pangeran
Pangeran selalu mengadakan pertandingan
Pertandingan yang seru dan menyenangkan

Pangeran itu mempunyai banyak kekayaan
Kekayaan itu diperoleh dari warisan
Sering kali pangeran membagikan kekayaan
Selalu membagikan kekayaan pada yang kesusahan

Saat zaman pertempuran tiba
Pangeran selalu menyusun strategi dan aba-aba
Pertempuran dimenangkan olehnya
Semua penduduk kerajaan bersuka ria

IBU TERCINTA
by. Vercelly
Ibu
Kau selalu ada untukku
Kau selalu menemaniku
Kau selalu ada di sampingku

Ibu
Kau yang merawatku
Kau yang menjagaku
Dengan kasih sayang

Ibu
Aku ingin membalas kebaikanmu
Aku ngin menjagamu dengan penuh hati
Terima kasih ibu 

PAHLAWAN BANGSA
by.Robert
Inilah perjuangan para pahlawan
Jasanya yang tak akan dilupakan
Pantang menyerah dijadikan pedoman
Maju terus menghadapi lawan

Kami akan menghargai jasamu
Sekarang rusaklah tubuhmu
Tiada berapa lamalah hidupmu
Ke akhirat juga kekal diammu

Para penerusmu ini
Sekarang akan berjanji
Menerapkan sifatmu ini

HARI YANG CERAH
by. Samantha
Adalah pada suatu hari
Seorang diri dalam negeri
Sedang berjalan sendiri
Dengan hari yang penuh mentari

Terima kasih untuk hari ini
Dengan hari yang indah
Penuh dengan sinar mentari
Dengan cuaca yang sejuk

Agar indah lestari dengan
Bunga yang indah
Penuh senyum dan semangat
Dengan hari yang baru

GADIS MANIS
by. Marsya Putri
Adalah pada suatu hari
Gadis manis berdiam diri
Menatap kaca melihat diri
Air mata membasahi pipi

Hati perih telah tersakiti
Dibuat sayang lalu ditinggal pergi
Hatinya perih menyesali
Mengapa ini harus terjadi

Adalah pada suatu pagi
Gadis manis tak lagi bersedih
Hati perih telah terobati
Melupakan semua yang pernah terjadi

BUNGAKU
by. Florencia
Bungaku yang beragam warna
Sungguh sangat enak memandangnya
Yang menghiasi tamanku dengan keindahannya
Membuat hatiku gembira saat melihatnya

Kurawat selalu sepenuh hatiku
Kusirami selalu agar tidak layu
Matahari pun menyinarinya senantiasa selalu
Setiap saat selalu kutunggu

Mekarnya dirimu menjadi bunga
Bunga yang bermekaran dengan sempurna
Menghiasi taman yang biasa
Menjadi taman yang sangat istimewa 

SIRNA BULAN
by. Sherlly
Oh bulan
Terangmu dibutuhkan oleh kami
Tanpamu kami kegelapan
Terima kasih oh bulan
Atas sinarmu yang berharga itu
Memberi kami keterangan

Tanpamu bulan
Aku tak bisa berkata-kata
Tiada terang tiada sirna
Kami akan mengingatmu
Dengan apa yang telah kau berikan
Terma kasih oh bulan

PERANG
by. Vincensius
Di medan perang
Aku berperang
Aku berjuang
Berusaha menang

Memegang senapan
Menembaki lawan
Bela bangsa
Demi keluarga











Friday, 27 November 2015

Memasuki ruangan kerja pagi ini, suasana sangat berbeda sekali dengan hari-hari sebelumnya. Tampak sepi tak terlihat gelak dan tawa canda teman-teman. Teman-teman sepertinya sibuk dengan pekerjaan masing-masing di depan komputer. Bahkan aktivitas mengajar pagi ini seperti dinomorduakan. Mereka suntuk berkumpul di sebuah ruang yang biasanya sepi di waktu-waktu pagi ini.

Inilah suasana yang terlihat di hari-hari terakhir menjelang akreditasi sekolah. Akreditasi sekolah, sebuah moment yang teramat penting mungkin sehingga perlu menyita waktu sedemikian rupa. Atau apakah akreditasi identik dengan nafas dan detak jantung sebuah sekolah? Artinya, akreditasi bisa diartikan sebagai suatu saat yang menentukan kelangsungan hidup penyelenggaraan suatu satuan pendidikan. Bisa tidaknya sekolah menyelenggarakan pendidikan tergantungkah pada akreditasi?

Bila demikian, dapat dibayangkan bagaimana kesuntukan dan kesibukan yang seperti ini akan selalu terulang dalam kurun waktu lima tahunan. Mengapa tidak? Sebab mengacu pada peraturan pemerintah yang ada, bahwa akreditasi memang dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Terbayang di depan mata, bagaimana kesuntukan itu akan selalu menghantui setiap insan penyelenggara dalam bidang pendidikan.

Melihat situasi seperti pagi ini, rasanya ada sesuatu yang menarik untuk dicerna lebih lanjut. Paling tidak sesuatu yang sangat menggelitik sekali menurut pemikiran pribadi saya. Kemudian sebuah pertanyaan menarik yang mungkin sangat mudah untuk dipertanyakan pastilah demikian: Mengapa kondisi seperti ini harus terjadi? Lalu sebagai pertanyaan lanjutan pasti demikian: Apakah benar memang tidak ada cara lain untuk persiapan akreditasi selain dengan cara yang seperti ini?

Situasi menggelitik dalam persiapan akreditasi yang saya maksud di sini adalah kesan kesibukan yang luar biasa sekaligus cenderung semrawut. Kesibukan dan kesemrawutan itu terlihat jelas pada wajah-wajah pelaku persiapan akreditasi. Kesan kerja keras jelas sekali mereka lakukan seperti kejar target. Mengumpulkan berbagai berkas dan kelengkapan akreditasi yang harus dipenuhi yang jumlahnya sungguh luar biasa dan harus terkumpul dalam waktu yang sangat terbatas. Memang, pada akhirnya target yang ditetapkan pun tercapai dengan kerja keras semua pihak. Tapi, apakah hasil yang dicapai tersebut telah benar-benar maksimal? Setidaknya, apakah hasil tersebut telah merupakan hasil yang benar-benar sesuai dengan yang diharapkan? Jawabnya, pasti tidak! Itu artinya masih ada hasil yang lebih baik lagi yang masih bisa dicapai dengan prinsip kerja yang mungkin lebih baik ketimbang dengan hanya kerja keras itu.

Prinsip kerja yang saya maksud di sini adalah prinsip kerja cerdas. Prinsip kerja yang demikian terkesan tidak menguras banyak energi fisik dan juga pikiran, sebab prinsip kerja cerdas mencoba menyelaraskan antara kemampuan fisik dengan kemampuan berfikir. Menghadapi suatu pekerjaan yang besar sekalipun pekerja yang bisa bekerja dengan cerdas senantiasa berfikir untuk bagaimana bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut tanpa harus menguras tenaga ataupun waktu dengan percuma. Sementara hasil kerjanya pun jauh lebih baik ketimbang si pekerja cerdas. Sekedar sebagai pembanding, berikut saya berikan ilustrasi mengenai mereka yang bekerja keras dengan mereka yang bekerja cerdas.

Budi, sebut saja begitu. Seorang guru muda yang sudah hampir 10 tahun mengabdikan dirinya di sekolah ini. Bila sedang tidak mengajar, aktivitasnya tak pernah lepas dari sebuah laptop yang selalu menyala di meja kerjanya. Pak Budi hampir tak pernah menggunakan waktu istirahatnya ataupun jam-jam kosongnya untuk benar-benar beristirahat. Apalagi duduk-duduk santai di luar ruangan guru. Setiap kali, yang saya lihat Pak Budi sepertinya ada-ada saja yang selalu harus dikerjakan. Setidak-tidaknya, itulah kesan yang selalu tampak pada dirinya. Pak Budi selalu sibuk dengan laptopnya di sela-sela jam mengajarnya. Sebuah kerja yang bernilai produktif tinggi tampaknya. Benarkah begitu?

Di sisi yang lain, di luar ruang guru, terlihat Pak Karyo sedang duduk-duduk santai di sebuah meja tua di sudut halaman parkir sekolah. Pak Karyo memang suka seperti itu. Setiap kali ada waktu istirahat, atau sedang jam sedang kosong tidak mengajar, selalu saja digunakannya untuk duduk-duduk santai sambil ngobrol ngalor ngidul dengan teman-teman yang lain. Sekalipun belum pernah terlihat Pak Karyo berlama-lama duduk di ruang guru, kemudian mengerjakan bermacam tugas terkait profesinya sebagai pendidik. Apakah dengan begitu Pak Karto bisa dibilang kurang produktif dalam bekerja?

Jelas dua karakter bekerja yang berbeda bukan? Bila melihat dengan mata telanjang saja, mungkin Anda akan mengatakan bahwa Pak Budi lebih bekerja dengan baik jika dibandingkan dengan Pak Karyo. Benarkah demikian? Jawabnya tentu saja belum tentu. Mengapa? Lihat saja kenyataan yang ada. Ketika di saat terakhir dead line suatu pekerjaan harus selesai. Pak Karyo selalu saja menggumpulkan apa yang harus dikumpulkannya lebih awal dari pada Pak Budi. Padahal selama ini Pak Budilah yang justru terkesan bekerja dan bekerja terus. Sementara Pak Karyo sama sekali tidak terkesan mengerjakan sesuatu.

Pertanyaan yang mungkin perlu kita camkan barang kali saja: Mengapa bisa sampai terjadi kondisi yang demikian? Apa yang terjadi dengan Pak Budi? Apa pula yang terjadi dalam diri Pak Karyo?

***

.

















Penyambutan Calon Peserta Didik Baru
Mengawali rangkaian kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2016-2017, SMP Tarakanita 2 Jakarta menggelar Open House bagi calon peserta didik baru,  baik yang berasal dari sekolah Feeder maupun Sekolah Non Feeder. Kegiatan Open House yang dilaksanakan hari Jumat, 27 November 2015 ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi para calon peserta didik  baru untuk secara lebih jauh mengenal Sekolah SMP Tarakanita 2. Di sis lain, bagi pihak sekolah, Open House ini tentu dijadikan sebagai kesempatan yang baik  untuk dapat memberikan informasi  tentang profil sekolah dengan  sejelas-jelasnya kepada calon peserta didik atau pun calon orang tua peserta didik.

Kedatangan calon peserta didik baru di Pendopo SMP Tarakanita 2 disambut dengan alunan gending selamat datang yang berasal dari permainan E-Gamelan siswa peserta Ekstrakurikuler E-Gamelan SMP Tarakanita 2 Tahun Ajaran 2015-2016. Dilanjutkan dengan ucapan selamat datang oleh Panitia Open House 2015 dilanjutkan sepatah kata dari Native Speaker  dan juga sambutan  dari Kepala Sekolah.

Dalam kegiatan Open House ini, panitia memaparkan profil sekolah kepada calon peserta didik baru, mencakup layanan akademis, meliputi kegiatan intrakurikuler dan juga kegiatan ekstrakurikuler. Terkait kegiatan akademis, kepada para calon peserta didik dipaparkan mata pelajaran muatan nasional dan juga mata pelajaran muatan lokal. Di antara muatan lokal tersebut adalah: TIK, Keterampilan Jasa, PLKJ, dan muatan lokal unggulan Bahasa Mandarin serta  Native Speaker. 

Tidak lupa, di hadapan para calon peserta didik baru dipaparkan juga berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di lingkup SMP Tarakanita 2 Jakarta meliputi : Bina Iman, Kepramukaan, Kir IPA, Kir IPS, Kir Matematika, Bahasa Inggris, Menulis Kreatif, dan ekstrakurikuler bidang keolahragaan, meliputi : basket, renang, dan futsal. Melalui berbagai jenis kegiatan ekstrakurikuler tersebut diharapkan nantinya dapat menjadi ajang bagi peningkatan dan juga penjaringan minat serta bakat siswa. 

Di kesempatan yang sama pula, diperagakan secara langsung di hadapan calon peserta didik baru, bagaimana peserta ekstrakurikuler E-Gamelan menunjukkan kebolehannya dalam bermain E-Gamelan. Pun juga dengan anak-anak peserta ekstrakurikuler Futsal dalam kesempatan ini juga mencoba memeragakan bagaimana kepiawaian mereka memainkan si kulit bundar. Ekrtakurikuler Futsal merupakan salah satu jenis ekstrakurikuler yang saat ini banyak diminati siswa.  Dalam waktu belakangan ini telah mengukir beberapa prestasi di beberapa event Cup-Futsal yang diselenggarakan oleh beberapa sekolah.

Diakhir kegiatan Open House ini, para calon peserta didik diberi kesempatan untuk berkeliling lingkungan SMP Tarakanita 2 Jakarta, agar mereka lebih mengenal ruang-ruang untuk kegiatan belajar mengajar. Dengan di dampingi kakak-kakak OSIS mereka dibawa melihat-lihat; ruang kelas, perpustakaan, lab fisika, lab biologi, lab komputer, lab bahsa, ruang audio visual, ruang musik, dan ruang OSIS serta ruang kepramukaan. Juga kepada calon peserta didik baru dipersilakan memantau secara langsung kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.

***

Wednesday, 25 November 2015

Setelah beberapa kali kegiatan kepramukaan rutin mingguan Gudep 0.515 - 0.516 SMP Tarakanita 2 Jakarta tidak dapat dilangsungkan oleh karena padatnya  agenda kegiatan siswa, kali ini Rabu  25 November 2015 Gudep 0.515 – 0.516 SMP Tarakanita 2  kembali menggelar kegiatan kepramukaan rutin.


Penggalang Tarki-2
Kegiatan kepramukaan kali ini juga akan menjadi kegiatan penutup dari serangkaian kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan selama semester ganjil tahun ajaran 2015-2016. Hal ini sejalan dengan akan segera berakhirnya kegiatan belajar mengajar di semester ganjil  dengan akan dilaksanakan nya Ulangan Akhir Semester Ganjil Tahun Pembeljaran 2015-2016  di minggu depan.

Kegiatan kepramukaan kali ini diisi dengan agenda kegiatan tunggal yakni memupuk dan menggali ketrampilan serta kreativitas para pramuka penggalang melalui kegiatan membuat aneka kerajinan tangan dengan memanfaatkan barang-barang bekas.  Diharapkan dari kegiatan ini akan dihasilkan berbaga aneka kerajinan tangan yang dapat memberikan nilai lebih pada barang-barang yang jika dalam situasi pada umumnya sudah tidak bermanfaat lagi menjadi dapat bermanfaat kembali.

Diawali dengan tampilnya Kak Wuri dan Kak Vera yang memperkenalkan dan memeragakan bagaimana memanfaatkan koran bekas menjadi hiasan dinding, dan botol minum Aqua menjadi sebuah lonceng natal yang cantik,  sejumlah pramua penggalang kemudian berbaur dalam kelompok masing-masing untuk secara bersama-sama memperlihatkan kreativitas masing-masing dalam membuat aneka kerajinan tangan dengan memanfaatkan barang-barang bekas. Terlihat berbagai jenis barang bekas mereka telah persiapkan dari rumah, koran bekas, kardus makanan, plastik sedotan dan beberapa jenis barang bekas lainnya.

Selama kurang lebih satu jam, para pramuka penggalang begitu asyik memunculkan kreativitas masing-masing. Mereka berlomba untuk menghasilkan sebuah karya yang terbaik. Tentu selain karena dalam kegiatan kali ini akan diambil tiga karya terbaik dengan diberikan  hadiah, juga karena dari hasil kerajinan tangan ini nantinya akan digunakan sebagai hiasan natal pada perayaan natal bulan Desember nanti.

Sampai dengan tulisan ini diturunkan, kegiatan masih berlangsung sehingga belum didapatkan tiga hasil karya terbaik.